8 Prinsip Mekanika Dalam Renang – Sebelum berbicara masalah – maslah teknik berenang untuk tiap-tiap gaya renang, sebagai seorang pelatih renang maka perlu mengetahui lebih dahulu bagaimana melakukan gerakan-gerkan berenag yang benar. Dan mengapa harus dilakukan demikian, apa alasan-alasnannya. Pertanya-pertanyaan tersebut harus ada dalam benak seorang pelatih renang. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, maka perlu mengetahui lebih dahulu mengenai Prinsip-prinsip mekanisme olahraga renang.
Nah disini ilmupendidikan88 akan menjelaskan beberapa Prinsip – Prinsip Mekanika Renang dengan lengkap dan jelas.
8 Prinsip Mekanika Dalam Olahraga Renang
1. Prinsip Tahanan dan Dorongan
Terdapat dua kekuatan dalam memaksimalkan kecepatan laju dalam berenang.
– Yang pertama yaitu kekuatan cenderung untuk menahan yang disebut tahanan atau hambatan. Hambatan pada renang disebabkan oleh air yang harus dibawa oleh perenang.
– Kekuatan yang kedua adalah kekuatan yang mendorongnya maju disebut dorongan. Dorongan pada renang diperoleh oleh gerakkan atau tarikkan tangan dan gerakkan kaki. Ada tiga macam yang harus Anda lakukan agar bisa berenang lebih cepat, minimalnya Anda bisa melakukan salah satu-nya yaitu :
1. Mengurangi hambatan
2. Menambah dorongan
3. Menggunakan suatu kombinasidari keduanya
Dengan mempelajari mekanika untuk setiap gaya dalam olahraga renang, Anda dapat merencanakan teknik-teknik yang baik untuk gaya renang tertentu. Permaslah yang banyak dihadapi oleh perenang adalah sulitnya mengurangi hambatan.
2. Prinsip Hambatan
Berbicara hambatan di air, terdapat tiga jenis hambatan yang perlu Anda ketahui. Apa saja hambatan itu?
A. Hambatan dari depan
Hambatan dari depan adalah hambatan terhadap gerakkan maju yang ditimbulkan oleh air berada di depan perenang atau didepan setiap bagian badannya. Jenis hambatan ini sangat penting dalam mempertimbangkan mekanika renang agar perenag bisa lebih cepat dengan mengurangi hambatan tersebut.
B. Gesekan kulit
Gesekan kulit dengan air menyebabkan hambatan air pada sisi badannya. Jenis hambatan ini memiliki pengaruh yang besar untuk kapal terbang, kapal laut dan kendaraan-kendaraan dengan kecepatan tinggi. Tetapi dalam berenang, hambatan ini hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam kecepatan renang.
C. Hambatan ekor atau pusaran air
Hambatan ekor atau pusaran air disebebkan oleh air yang tidak mampu mengisi bagian belakang badan yang tidak mendatar, sehingga badan harus menarik sejumlah molekul-molekul air. Untuk menghilangkan hambatan ekor dalam berenang hanyalah membuat sikap badan sedatar mungkin dipermukaan air. Hanya dengan cara tersebutlah untuk menghilangkan hambatan ekor, tidak ada cara yang lain.
3. Prinsip Dorongan
Dorongan adalah kekuatan perenang untuk maju. Gerakan ini ditimbulkan oleh gerakkan tangan dan gerakkan kaki. Kekuatan ini ditimbulkan oleh tangan dan kaki yang mendorong air kebelakang. Anda satu prinsip yang tidak boleh dilupakan dalam menerangkan teori berenang yaitu hukum aksi reaksi dari Sir Isaac Newton.
“Hukum ini menerangkan bahawa setiap aksi mempunyai reaksi berlawanan yang sama. Misalnya, pelari maju, sebab ia mendorong tanah kebelakang dan kebawah dengan kakinnya (aksi); reaksi ialah pelari itu akan memperoleh dorongan maju dan keatas dengan kekuatan yang pertama”.
Prinsip diatas berlaku juga untuk olahraga renang, bila perenang mendorong kebelakang dengan kekuatan 25 kg dengan tangannya dan 5 kg dengan kakinya, akan ditimbulkan kekuatan 30 kg yang digunakannya mendorongnya maju. Bila seorang menekan air langsung kebawah, reaksinya mendorong langsung keatas. Dengan demikian hindarilah semua gerakkan-gerakkan tarikan yang akibatnya tidak akan menhasilkan doronagn atau luncuran maju kedepan. Lakukanlah semua gerakkan (tarikan) tangan dengan arah dari depan ke belakang dan mendarat.
4. Prinsip keteraturan dalam penggunaan dorongan
Prinsip keteraturan dalam penggunaan dorongan juga disebut prinsip kelangsungan gerakkan. Penggunaan dorongan maju yang teratur lebih efektif dari penggunaan yang tak teratur yang mendorong tubuh maju. Inilah sebabnya mengapa gaya Crowl lebih cepat dari gaya kupu-kupu atau gaya dada. Mekanika harus dibuat sedemikain rupa sehingga badan dapat maju dengan kecepatan seteratur mungkin. Dengan kata lain, renang berhenti dan maju harus dihindari. Dalam gaya Crawl dan gaya punggung keteraturan gerakkan dapat dilakuakan dengan mulai manarik satu lengan sebelum, atau segera setelah lengan yang lain menyelesaikan tarikannya, hal ini akan memberikan dorongan kedepan yang lancar dan tetap.
Dalam gaya kupu-kupu, tarikkan tangan mulai segera setelah kedua tangan dirasakan masuk kedalam air. Setaip peluncuran tangan kedepan yang lebih lama akan menyebabkan badan mengurangi kecepatan. Pada gaya dada harus ada peluncur setelah kedua tangan dirasakan dibawah dada, hal ini bertujuan untuk memberikan kesemaptan dorongan hasil kaki, sehingga terjadi gerakkan meluncur-berhenti dan maju dengan epektif.
5. Prinsip Hukum aksi reaksi yang dipakai dalam pemulihan
Pemulihan (Recovery) atau istirahat pada gerakkan tangan dari tiga gaya yaitu ; gaya crawl, punggung dan kupu-kupu dilakukan diluar air. Sedangkan untuk gaya dada dapat menyebabkan penarikan yang salah. Penarikan yang salah karena seorang perenang melakukan tarikan tangan terlalu cepat atau lebih lambat atau bahkan memperpendek tarikannya, atau mungkin melakukan peluncurannya yang terlalu lama sampai tarikkan tangan yang berikutnya.
Recovery yang jelek dapat merusak gaya perenang karena penambahan hambatan frontal dan hambatan ekor. Pada gaya Crowl, untuk mengurangi telapak tangan lentuk kedepan saat masuk kedalam air.
6. Prinsip pemindahan momentum
Prinsip pemindahan momentum banyak digunakan dalam gerakkan-gerakkan renang. Momentum lengan selama pengayunan keseluruh tubuhnya dapat membantunya meloncat lebih jauh. Prinsip ini juga berlaku pada recovery lengan dalam gaya crawl, gaya punggung dan gaya kupu-kupu. Dalam gaya punggung pada suatu recovery lengan menimbulkan momentum dalam suatu gerakkan melingkar. Tetap sebelum recovery tangan diperlambat, gerakkannya tepat sebelum masuk ke air, momentum lengan dipindahkan ke badan dan ini mendorong bagian atas badan dan kepala kearah bawah.
Tentuan Anda sering melihat orang melakukan renang gaya punggung yang kepalanya naik turun, ini lah yang membuat gaya ini tidak sempurna. Untuk menghindari gerakkan tersebut, Anda harus membiarkan lengan tetap masuk keair.
7. Prinsip Hukum Kwadrat Teoristis
Hambatan badan yang timbul dalaam air berubah kira-kira terdapat beberapa kwadrat dari kecepatan. Penggunaanya langsung dan praktis dari hukum ini adalah kecepatan masuknya recovery lengan dalam air. Bila seorang perenang melemparkan tangannya masuk ke air 2 kali kecepatan sebelumnya, akan menimbulkan hambatan maju sebanyak 4 kali. Karena itu recovery yang terburu-buru dan tidak mengandung ritme akan menambah hambatan untuk maju, jadi cenderung akan memperlambat renangnya. Kecepatan recovery lengan harus sesuai dengan kecepatan lengan pada waktu menarik.
Disini akan diperjelas. Bila perenang menarik lengannya didalam air dengan kecepatan 2 kali, ini akan menimbulkan dorongan maju 4 kali, itu terjadi bila menggunakan mekanika gaya yang sama. Hukum Physiologis menjelaskan; keluarnya tenaga dari suatu otot kira-kira pangkat 3 dari kontraksi otot, artinya bila kecepatan tarikan 2 kali, tenaga yang dibutuhkan menjadi 8 kali. Jadi tarikan tangan lebih cepat akan menambah dorongan, tetapi tidak akan sebanding dengan menambah kebutuhan tenaga dan konsumsi oksigen karena diperlukan tenaga yang lebih besar. Dalam hukum ini menjelaskan perenang yang memutar lengannya dengan cepat pada waktu berenang akan cepat melaju.
8. Prinsip Gaya Mengapung
Prinsip ini kita contohkan pada sebuah kapal yang bermuatan ringan akan lebih mudah ditarik dan didorong dalam air dari pada kapal yang bermuatan berat dengan ukuran dan bentuk yang sama. Contoh diatas dimaksudkan seorang perenang yang ringan daya apung akan menjadi lebih tinggi dan menimbulkan hambatan lebih sedikit dari pada perenang yang lebih berat daya apungnya. Perenang mempunayi bermacam-macam bentuk tubuh, ukuran tulang, perkembangan otot, berat badan, jaringan lemak, kapasitas paru-paru dan sebagainya. Semua faktor-faktor ini mempunyai daya apung dan posisi apung seseorang. Seorang anak dengan tulang yang besar dan kerangka berat akan mengapung lebih rendah dalam air dari pada perenang yang berat tubuhnya ringan.
Nah itulah 8 prinsip Mekanika dalam olahraga rengan yang bisa saya sampaikan, terma kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.
Source : http://www.aak-share.com/2015/04/prinsip-prinsip-mekanika-dalam-renang.html